RAGAMBAHASA.com || Duta Besar (Dubers) Turki untuk Indonesia, Prof Talip Küçükcan temui Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kunjungan berlangsung di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya 164, Senen, Jakarta Pusat, Rabu lalu (11/10/2023).
Kedatangan Dubes Talip Küçükcan beserta rombongan diterima langsung Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya didampingi Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said dan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Ahmad Ginanjar Sya’ban.
Ginanjar mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Gus Yahya dan Dubes Talip menyinggung kemelut yang terjadi di antara Israel dan Palestina. Keduanya berharap agar konflik di wilayah tersebut bisa segera berakhir.
“Terkait isu konflik Israel dan Palestina, (Gus Yahya dan Dubes Talip) berharap agar konflik ini segera berakhir,” kata Ginanjar, seperti dikutip dai laman resmi nu.or.id, Jumat (13/10/2023).
Dikatakan juga, bahwa Indonesia dan Turki dalam kapasitasnya sebagai negara Muslim besar memiliki peran signifikan di dunia internasional.
Turki berada di wilayah Eropa dan Asia, sedangkan NU berada di wilayah Asia.
Ginanjar menyebut bahwa Dubes Talip mengungkapkan kekagumannya juga perasaan respeknya terhadap Nahdlatul Ulama sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar yang berbasis dan ada di Indonesia.
Nahdlatul Ulama, sambungnya, memiliki peran penting dan juga posisi yang strategis baik dalam negeri maupun dunia internasional.
NU mampu hadir sebagai lokomotif bagi beberapa inisiatif seperti dialog antar agama, inisiatif perdamaian dan sebagainya.
“Duta besar Turki juga memuji menyatakan kesannya bahwasannya saya seakan-akan berada di hadapan filsuf besar pada abad ini. Karena itu, beliau sangat senang mendengarkan apa yang diungkapkan Ketum PBNU dan terhadap NU secara umum,” tutur Pengajar di Fakultas Islam Nusantara Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta itu.