RAGAMBAHASA.com || Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian (PSP Kementan), Ali Jamil, kembali meninjau fasilitas irigasi perpompaan di beberapa kelompok tani di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Empat kelompok tani di Desa Loji, Simpenan yang menjadi perhatian Ali Jamil antara lain Tegal Lega, Cilangkap, Bojong Mukti, dan Loji. Sementara dua kelompok tani di Desa Bantargebang, Bantargadung yang juga turut ditinjau adalah Lengkob dan Bantargebang.
Di Desa Loji, Ali Jamil berdiskusi dengan masyarakat dan menemukan fakta bahwa luas lahan seluas 320 hektare tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal karena adanya kerusakan Bendungan Sidadap yang menjadi sumber air bagi para petani. Dari total luas lahan tersebut, hanya 50 hektare yang dapat ditanami berkat suplai air dari sumur dangkal yang ditarik menggunakan pompa air yang didanai oleh masyarakat secara swadaya. Ali Jamil menyatakan akan segera mengirimkan bantuan berupa irigasi perpompaan dengan mengambil air dari hilir sungai Cidadap.
“Kita akan melakukan pompanisasi di hilir sungai Cidadap untuk mengatasi kekurangan air yang dirasakan petani dalam bercocok tanam,” kata Ali Jamil pada Senin, 26 Februari 2024. Dia berharap dengan bantuan irigasi perpompaan dari Kementan, para petani dapat kembali optimal dalam menjalankan aktivitas pertanian mereka. Bahkan, dengan intensitas panen yang semula hanya 2 kali dalam setahun, diharapkan dapat ditingkatkan menjadi tiga kali dengan hasil yang maksimal.
Sementara itu, di Desa Bantargebang, Kecamatan Bantargadung, Ali Jamil meninjau pengoperasian pompa dan saluran irigasi yang sebelumnya telah diberikan. Sebelumnya, masyarakat mengeluhkan bahwa lahan seluas 50 hektare tidak dapat dimanfaatkan karena jarak yang jauh dari sumber air. Kini, berkat bantuan pompa dan selang paralon irigasi air dari Kementan, para petani dapat mengelola lahan mereka dengan baik walaupun jarak antara lahan dan sumber mata air sekitar 300 meter.
Ali Jamil menekankan bahwa bantuan irigasi perpompaan harus dirasakan langsung oleh para petani untuk memastikan semua lahan pertanian mendapatkan pasokan air yang cukup. “Dengan irigasi yang baik dan pengelolaan lahan yang optimal, saya yakin kesejahteraan masyarakat akan meningkat,” katanya.
Saat berkunjung ke kelompok tani di Bantargebang, Ali Jamil melihat langsung bantuan irigasi perpompaan yang diterapkan di 25 hektare lahan pertanian yang sebelumnya hanya dikelola sebesar 5 hektare. Kini, lahan tersebut dapat menerima pasokan air dengan baik dan intensitas panen juga meningkat dari 2 kali dalam setahun menjadi 3 kali dalam setahun.
“Dengan adanya bantuan ini, alhamdulillah, masyarakat sekarang dapat panen 3 kali dalam setahun,” tutupnya.