RAGAMBAHASA.com || Sebanyak puluhan guru kelas VI Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, telah mengikuti sosialisasi tentang tata cara penulisan Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) atau ijazah untuk tingkat SD tahun ajaran 2023-2024. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung SDN I Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi pada Kamis (30/05).

Pengawas Sekolah tingkat Kecamatan Sukaraja dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Misbah, menjelaskan kepada Radar Sukabumi bahwa sosialisasi ini diikuti oleh 28 guru SD kelas VI se-wilayah Kecamatan Sukaraja. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar penulisan STTB sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“Selain membahas soal penulisan STTB, ada juga pembahasan tentang pengolahan penilaiannya, harus serempak dan sama agar tidak ada lagi kesalahan,” kata Misbah  Kamis (30/05).

Selain membahas penulisan STTB, juga ada pembahasan tentang pengolahan penilaian yang harus dilakukan secara serempak dan sama agar tidak terjadi kesalahan. Potensi kesalahan dalam penulisan STTB antara lain terdapat pada tulisan nama siswa yang panjang. Oleh karena itu, guru harus berhati-hati dalam penulisan STTB atau ijazah agar sesuai dengan ketentuan berdasarkan akte.

“Jadi bagaimana penulisannya, apa penulisan nama panjang ditulis semuanya, atau sesuai dengan akte,” bebernya.

“Jadi guru harus berhati-hati dalam penulisan STTB atau ijazah harus sesuai dengan ketentuan berdasarkan akte. Jadi apabila namanya panjang, maka tulisannya di perkeci, dan harus rapih. Karena masalah tulisan sering sekali menjadi masalah,” timpalnya.

Kegiatan sosialisasi ini dianggap sangat penting karena ijazah merupakan bentuk laporan selama siswa mengikuti pendidikan SD selama 6 tahun. Kesalahan dalam penulisan ijazah bisa sulit untuk diperbaiki, oleh karena itu para guru diharapkan berhati-hati dalam penulisannya, bahkan disarankan untuk menggunakan pensil terlebih dahulu.

. “Hasil belajarnya tertuang disitu. Jadi kalau ada kesalahan, ya patal karena pergantiannya sangat sulit sekali,” timpalnya.

“Intinya saya berharap kepada para guru dalam penulisan STTB atau ijazah, harus berhati-hati, kalau bisa penulisannya pakai pensil dulu,” pungkasnya.