RAGAMBAHASA.com || Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dilaporkan telah mengeksekusi sekitar 30 pejabat pemerintahan. Mereka ditembak mati setelah dianggap gagal menangani banjir besar yang melanda negara tersebut.
Mengutip laporan Strait Times yang mengacu pada Bloomberg dan TV Chosun, informasi ini berasal dari seorang pejabat Korea Selatan yang identitasnya tidak diungkapkan. Diketahui bahwa banjir besar yang terjadi pada Juli lalu mengakibatkan kerusakan parah di Korea Utara.
“Sebanyak 20 hingga 30 pejabat pemerintah daerah di wilayah yang terkena banjir dieksekusi pada Agustus,” demikian laporan tersebut yang dikutip pada Kamis (5/9/2024).
Bencana banjir tersebut dilaporkan telah menewaskan beberapa ribu orang di provinsi Jagang, yang merupakan salah satu wilayah yang paling terdampak.
Badan Intelijen Nasional Korea Selatan menyatakan bahwa mereka terus memantau situasi dengan cermat setelah memperoleh informasi intelijen terkait. Namun, Kementerian Unifikasi Korea Selatan, yang bertugas menangani hubungan dengan Korea Utara, enggan memberikan komentar.
Sebelumnya, Kim Jong Un telah menyatakan bahwa ia akan mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang dianggap “mengabaikan secara serius” tanggung jawab mereka dalam menghadapi bencana banjir. Hal ini ia sampaikan dalam pertemuan darurat partai pada akhir Juli.
“Seseorang harus bertanggung jawab atas jatuhnya korban,” tegas Kim saat itu.
New York Post juga melaporkan bahwa Sekretaris Komite Partai Provinsi Jagang, Kang Bong-hoon, merupakan salah satu pemimpin yang dicopot oleh Kim dalam pertemuan darurat selama bencana banjir. Namun, tidak diketahui secara pasti apakah ia termasuk di antara yang dieksekusi.
Kasus eksekusi di bawah pemerintahan Kim Jong Un bukanlah hal baru. Pada 2019, Kim dilaporkan mengeksekusi utusan nuklirnya untuk Amerika Serikat, Kim Hyok Chol, karena gagal mencapai kesepakatan dalam pertemuan puncak dengan Presiden AS saat itu, Donald Trump. Namun, laporan CNN International kemudian mengungkap bahwa Chol hanya ditahan, bukan dieksekusi.