Ragam Bahasa.com – Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Dadang Hermawan, memantau langsung proses evakuasi 71 nelayan yang terjebak di ujung dermaga bekas perusahaan pasir besi PT Sumber Besi Prima (SBP) di Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.
Evakuasi berlangsung pada Kamis (17/10/2024) menggunakan helikopter. “Kami memantau evakuasi nelayan yang terjebak di ujung dermaga SBP. Tadi juga berkoordinasi dengan Basarnas terkait penggunaan helikopter untuk evakuasi, namun kapasitasnya terbatas, hanya mampu membawa dua orang setiap 30 menit. Sementara, dari data yang ada, terdapat 71 orang yang terjebak,” kata Dadang.
Ia menyebutkan bahwa keluarga nelayan berharap agar semua yang terjebak dapat segera dievakuasi. Sebagai bentuk dukungan, Dadang siap menyediakan bantuan berupa kapal motor dengan kapasitas 60 orang. “Mudah-mudahan cuaca bersahabat sehingga kapal bisa masuk ke perairan Tegalbuleud. Kami juga telah menyerahkan bantuan sembako untuk lebih dari 80 relawan yang tergabung dalam tim SAR,” tambahnya.
Diketahui, sudah lebih dari 24 jam para nelayan berada di bekas dermaga PT SBP. Mereka tidak bisa meninggalkan lokasi karena ombak besar menghancurkan jembatan bambu sepanjang 100 meter yang menghubungkan dermaga tersebut. Puluhan nelayan yang mulai kehabisan makanan bertahan hidup dengan sisa perbekalan mereka.
Tragedi ini semakin memburuk ketika pada Rabu pagi, 16 Oktober 2024, empat nelayan terjatuh ke laut setelah ombak besar menghantam jembatan bambu yang digunakan untuk menyeberang. Jembatan itu dibangun sementara karena banyak bagian besi dermaga yang rusak. Dari empat nelayan tersebut, satu orang, Dede Amung (60 tahun), berhasil selamat pada hari kejadian.
Namun, tiga nelayan lainnya masih hilang. Pada Kamis pagi, seorang nelayan bernama Rahmat atau Ehek (51 tahun), warga Kampung Babakan Panjang, Desa Buniasih, ditemukan tewas di Pantai Cikole, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur. Sementara itu, dua nelayan lain yang masih dicari adalah Dede Uhay atau Dede Yusuf (28 tahun) dan Rohmat alias Imat (36 tahun), yang juga berasal dari Tegalbuleud.