RAGAMBAHASA.com || Kepala Seksi Kurikulum Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Achmad Taopiq, menanggapi isu terkini terkait penerapan metode deep learning dalam kurikulum pendidikan di Indonesia yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Prof. Abdul Mu’ti.
Meskipun wacana ini menjadi perhatian publik, Taopiq menyebutkan bahwa pihaknya belum menerima arahan resmi terkait perubahan tersebut.
“Kami di Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi belum menerima surat edaran atau kebijakan baru yang menetapkan deep learning sebagai kurikulum atau pengganti Kurikulum Merdeka. Kami masih menunggu arahan lebih lanjut dari Kementerian Pendidikan sambil terus memantau perkembangan,” ujar Taopiq.
Ia menjelaskan bahwa fokus utama saat ini adalah implementasi Kurikulum Merdeka, yang mulai diberlakukan secara nasional pada tahun 2024 melalui Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024.
“Kurikulum Merdeka baru saja diterapkan tahun ini, sehingga prioritas kami adalah memastikan implementasinya berjalan efektif dan sesuai dengan harapan,” tambahnya.
Menyambut Inovasi Pendidikan
Meskipun masih dalam tahap wacana, Taopiq mengapresiasi langkah inovatif dari Menteri Pendidikan yang dianggapnya sebagai upaya positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Kami menyambut baik setiap inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan, termasuk gagasan deep learning yang relevan dengan kebutuhan siswa di era digital,” ujar Taopiq.
Ia melihat pendekatan deep learning sebagai metode pembelajaran yang mendalam dan potensial untuk memperkaya implementasi Kurikulum Merdeka.
“Jika deep learning diterapkan, pendekatan ini dapat menjadi tambahan yang memperdalam proses pembelajaran yang sudah ada,” jelasnya. Namun, ia menegaskan bahwa konsep ini harus dipelajari dengan cermat sebelum diimplementasikan, baik sebagai pengganti maupun pelengkap kurikulum yang ada.
Pentingnya Kesiapan SDM
Menurut Taopiq, kesiapan sumber daya manusia menjadi kunci dalam menghadapi berbagai perubahan kebijakan.
“Kami akan memastikan tenaga pengajar dan staf di Dinas Pendidikan siap menghadapi perubahan apa pun. Pemahaman mendalam tentang konsep deep learning akan menjadi langkah awal untuk menghindari kebingungan di lapangan,” katanya.
Ia juga mengingatkan para guru untuk tetap konsisten melaksanakan Kurikulum Merdeka, yang membutuhkan dedikasi tinggi dalam proses implementasinya.
“Kami berharap para guru terus berkomitmen menjalankan Kurikulum Merdeka. Konsistensi sangat penting untuk memastikan keberhasilan penerapan kurikulum ini,” ungkap Taopiq.
Harapan untuk Pendidikan Berkualitas
Sebagai penutup, Taopiq berharap penerapan pendekatan deep learning dapat mendukung terciptanya pendidikan yang berkualitas dan berpusat pada kebutuhan peserta didik.
“Semoga inovasi seperti deep learning membawa dampak positif bagi pendidikan di Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan era digital yang semakin kompleks,” tutupnya.
Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, lanjut Taopiq, siap mendukung setiap upaya yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan, termasuk penyesuaian kurikulum agar lebih relevan dengan kebutuhan masa depan siswa.