Sukabumi – Pemerintah Kota Sukabumi akan menggelar pasar murah di tujuh kecamatan sebagai langkah strategis menekan angka inflasi yang mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir. Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, mengungkapkan bahwa lonjakan harga kebutuhan pokok menjadi salah satu faktor utama yang mendorong inflasi, terutama setelah libur tahun baru.

“Salah satunya karena momen hari besar seperti tahun baru yang menyebabkan kenaikan harga kebutuhan pokok. Komoditas yang paling berpengaruh di antaranya beras, telur, dan cabai,” ujar Kusmana dalam keterangannya, Jumat (10/1/2025).

Pasar murah ini akan dilaksanakan dengan mengalokasikan anggaran khusus yang telah disiapkan oleh Pemkot Sukabumi. Selain itu, pihaknya berencana berkolaborasi dengan Bank Indonesia untuk mendukung kelancaran program tersebut. Dengan adanya pasar murah ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau sehingga beban ekonomi rumah tangga dapat berkurang.

Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan mengurangi dampak kenaikan harga terhadap daya beli masyarakat. Kusmana menegaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Pemkot Sukabumi dalam mengendalikan inflasi yang cenderung meningkat di awal tahun.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di Jawa Barat pada bulan Desember 2024 tercatat sebesar 0,35 persen. Kota Sukabumi mencatatkan kenaikan inflasi tertinggi sebesar 0,84 persen, sedangkan Kabupaten Bandung mencatat inflasi terendah sebesar 0,20 persen.

Kusmana berharap, melalui program ini masyarakat dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang lebih stabil. Pemerintah juga berkomitmen untuk terus memantau perkembangan harga dan melakukan evaluasi berkala agar dampak inflasi dapat diminimalisir secara optimal.