RAGAMBAHASA.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melantik sejumlah gubernur dan bupati dalam sebuah upacara resmi yang digelar di Istana Negara, Jakarta. Namun, yang membuat pelantikan kali ini berbeda adalah adanya program retreat kepemimpinan bagi para kepala daerah yang langsung diselenggarakan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.
Salah satu kepala daerah yang dilantik adalah Asep Japar, Bupati Sukabumi terpilih dalam Pilkada 27 November 2024. Menariknya, dalam acara di Magelang, Asep Japar tampak mengenakan seragam loreng khas militer, yang langsung menjadi sorotan publik. Potret dirinya dengan seragam tersebut bahkan beredar luas di berbagai grup WhatsApp dan media sosial, memperlihatkan kedekatannya dengan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Retreat Kepemimpinan di Akmil, Terobosan Baru Prabowo
Program retreat di Akmil ini merupakan inisiatif pertama dari Presiden Prabowo yang bertujuan untuk membekali para kepala daerah dengan pelatihan kepemimpinan, wawasan kebangsaan, serta disiplin ala militer. Para kepala daerah yang baru dilantik akan menjalani program ini selama sepekan, di mana mereka akan mendapatkan berbagai materi dari pejabat tinggi negara dan instruktur militer.
Menurut sumber di lingkungan pemerintahan, program ini dirancang agar kepala daerah dapat memahami tata kelola pemerintahan yang lebih efektif, serta membangun karakter kepemimpinan yang tangguh dalam menghadapi tantangan di daerah masing-masing.
Asep Japar sendiri menyatakan bahwa program ini menjadi kesempatan berharga untuk belajar langsung dari para pemimpin nasional. Ia berkomitmen untuk menerapkan ilmu yang didapat demi kemajuan Sukabumi.
Era Baru Hubungan Pusat dan Daerah
Pelantikan kepala daerah yang disertai program retreat ini menandai era baru dalam hubungan antara pemerintah pusat dan daerah. Dengan pola pembekalan ala militer ini, pemerintah berharap para kepala daerah dapat lebih disiplin, memiliki wawasan luas dalam menjalankan tugasnya, serta mampu bersinergi dengan pemerintah pusat dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata.
Langkah ini mendapat respons beragam dari berbagai kalangan. Sebagian pihak menilai bahwa pendekatan ini bisa meningkatkan kinerja kepala daerah, sementara ada juga yang mempertanyakan sejauh mana efektivitas pelatihan ini dalam menghadapi permasalahan konkret di daerah masing-masing.
Namun yang jelas, dengan adanya program ini, publik kini menaruh ekspektasi lebih tinggi terhadap para kepala daerah yang baru dilantik, termasuk Bupati Sukabumi Asep Japar. Apakah pelatihan ini akan membawa perubahan signifikan dalam kepemimpinan daerah? Waktu yang akan menjawab.