Jakarta – Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, menuding bahwa pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Tol Bocimi) menjadi penyebab utama pendangkalan Danau Lido. Namun, Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, membantah klaim tersebut dan menegaskan bahwa proyek tol telah melalui Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang ketat.

Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI pada Selasa (18/2/2025), Hary Tanoe menyatakan bahwa aliran limbah dari pembangunan Tol Bocimi pada periode 2016-2017 mengalir ke kawasan Lido, menyebabkan pendangkalan dan pencemaran Danau Lido. Ia mengklaim bahwa perusahaannya telah menginvestasikan Rp 8 miliar untuk pengerukan dan pembersihan danau guna mengatasi masalah tersebut.

Menteri PU Bantah Klaim Hary Tanoe

Menanggapi tudingan tersebut, Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan bahwa mengaitkan pendangkalan Danau Lido dengan pembangunan Tol Bocimi tidak tepat. Ia menegaskan bahwa setiap proyek jalan tol, termasuk Tol Bocimi, wajib memiliki AMDAL sebagai persyaratan utama sebelum memulai konstruksi. Dody juga menyebut bahwa tanpa AMDAL, perusahaan dapat dianggap melanggar hukum.

Dody menambahkan bahwa pihaknya akan menurunkan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Sumber Daya Alam untuk menginvestigasi lebih lanjut terkait pencemaran di Danau Lido. Langkah ini diambil untuk memastikan sumber masalah dan mencari solusi yang tepat.

 

KEK Lido dan Isu Lingkungan

Sebelumnya, proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido milik MNC Land menjadi sorotan setelah disegel oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) akibat dugaan pelanggaran lingkungan. Hary Tanoe membantah bahwa proyeknya menyebabkan pendangkalan danau, dan justru menuding pembangunan Tol Bocimi sebagai penyebabnya.

Polemik ini menyoroti pentingnya koordinasi antara berbagai proyek infrastruktur dan pengembangan kawasan untuk memastikan keberlanjutan lingkungan dan meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem setempat. Para pakar lingkungan mengingatkan bahwa proyek pembangunan harus dilakukan dengan perencanaan yang matang agar tidak merugikan ekosistem yang sudah ada.

Sementara itu, masyarakat sekitar Danau Lido turut menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap kondisi lingkungan yang semakin memburuk. Beberapa warga mengaku mengalami kesulitan dalam mengakses sumber air bersih akibat sedimentasi di danau tersebut.

Pemerintah berjanji akan terus melakukan evaluasi dan mencari solusi terbaik untuk mengatasi persoalan ini. Presiden Prabowo Subianto juga telah meminta kementerian terkait untuk memastikan setiap proyek infrastruktur berjalan sesuai standar lingkungan yang berlaku.