Sukabumi – Sejarah adalah bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa. Di Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Monumen Palagan Bojongkokosan berdiri sebagai simbol keberanian dan pengorbanan para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Lebih dari sekadar tugu peringatan, monumen ini menjadi pusat edukasi sejarah yang terus dihidupkan agar generasi muda memahami, menghargai, dan meneruskan semangat perjuangan para pahlawan.

Monumen Palagan Bojongkokosan: Saksi Perlawanan Rakyat Sukabumi

Dalam catatan sejarah, Palagan Bojongkokosan merupakan salah satu peristiwa penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Di tempat ini terjadi pertempuran sengit antara tentara Indonesia dan pasukan Sekutu yang ingin merebut kembali tanah air. Keberanian rakyat Sukabumi dalam mempertahankan kemerdekaan menjadi bukti bahwa semangat perjuangan tak pernah padam.

“Palagan Bojongkokosan adalah bukti nyata keberanian pejuang Sukabumi. Kami dari Disbupora (Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga) Kabupaten Sukabumi berkomitmen untuk menjaga dan mewariskan nilai-nilai sejarah ini kepada generasi muda,” ujar Kepala Disbudpora Kabupaten Sukabumi, Yudi Mulyadi, Selasa (4/3/25).

Edukasi Sejarah: Menanamkan Semangat Kebangsaan

Agar warisan sejarah tersebut tetap hidup dan relevan, Disbudpora Kabupaten Sukabumi telah menginisiasi berbagai program edukatif yang berpusat di Monumen Palagan Bojongkokosan. Beberapa di antaranya adalah:

  • Kunjungan Edukatif: Sekolah-sekolah dan komunitas pemuda diajak untuk mengunjungi monumen ini guna memahami langsung peristiwa bersejarah yang terjadi di Bojongkokosan.
  • Seminar dan Diskusi Sejarah: Menghadirkan sejarawan, akademisi, serta tokoh masyarakat untuk membedah sejarah perjuangan Sukabumi dan relevansinya bagi masa kini.
  • Festival Budaya: Menggabungkan nilai-nilai sejarah dengan seni dan budaya lokal agar lebih mudah diterima oleh generasi muda.

“Harapannya, generasi muda tidak hanya mengenal sejarah, tetapi juga merasa memiliki dan terinspirasi untuk berkontribusi bagi bangsa,” tambahnya.

Sinergi dalam Menjaga Warisan Sejarah

Upaya pelestarian sejarah tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga memerlukan keterlibatan masyarakat dan generasi muda. Dengan sinergi yang kuat, Monumen Palagan Bojongkokosan dapat terus menjadi sumber inspirasi dan kebanggaan, tidak hanya bagi warga Sukabumi tetapi juga seluruh rakyat Indonesia.

Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, diharapkan semangat kepahlawanan tidak hanya menjadi bagian dari masa lalu, tetapi juga menjadi landasan bagi generasi muda dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik. (Edo)