Sukabumi – Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang melarang study tour ke luar daerah menjadi tantangan tersendiri bagi sektor pariwisata di Kabupaten Sukabumi. Namun, Dinas Pariwisata (Dispar) Sukabumi melihat aturan ini sebagai peluang untuk meningkatkan daya tarik destinasi wisata lokal.

Sekretaris Dispar Kabupaten Sukabumi, Havid Fauzi As Syidiq, menyatakan bahwa meskipun kebijakan ini harus dipatuhi, di sisi lain, ini juga bisa menjadi momentum untuk mengembangkan sektor pariwisata lokal.

“Ini bukan hanya tantangan, tetapi juga peluang. Dengan adanya larangan study tour ke luar daerah, kita perlu mengembangkan inovasi agar destinasi wisata di Sukabumi semakin menarik bagi pelajar dan masyarakat,” ujarnya, Jumat (14/3/2025).

Havid menekankan bahwa kebijakan ini seharusnya disertai dengan dukungan nyata untuk pengembangan wisata lokal, baik dalam peningkatan fasilitas, promosi, maupun optimalisasi potensi yang ada.

“Selain sebagai bentuk kepatuhan terhadap kebijakan gubernur, ini juga bisa menjadi dorongan agar pariwisata Sukabumi semakin berkembang dan menarik lebih banyak wisatawan lokal,” tambahnya.

Ia juga berharap ada sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha pariwisata, dan masyarakat dalam memperkuat ekosistem wisata lokal.

“Kami mengharapkan dukungan penuh dalam pengembangan destinasi lokal. Dengan strategi yang tepat, Sukabumi bisa menjadi destinasi wisata unggulan di Jawa Barat,” pungkasnya.

Dengan kebijakan ini, sektor pariwisata di Kabupaten Sukabumi dituntut untuk lebih inovatif dalam menarik wisatawan lokal. Keberhasilan implementasinya akan sangat bergantung pada kolaborasi semua pihak dalam membangun pariwisata daerah.