Sukabumi – Momen perpisahan kepemimpinan di Kabupaten Sukabumi akan dibalut dengan semangat solidaritas dan kecintaan terhadap budaya lokal. Dalam rangka Pisah Sambut Bupati dan Wakil Bupati, Marwan Hamami – Iyos Somantri, kepada Asep Japar – Andreas, Pemerintah Kabupaten Sukabumi akan menggelar sebuah konser amal yang menghadirkan musisi legendaris Jawa Barat, Doel Sumbang, pada Kamis, 17 April 2025, di Alun-Alun Palabuhanratu.

Konser ini bukan sekadar hiburan biasa. Di balik panggung, terdapat semangat besar untuk menggalang bantuan bagi korban bencana alam yang melanda beberapa wilayah di Sukabumi. Seluruh hasil donasi dari konser ini akan langsung disalurkan kepada mereka yang terdampak.

Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu motor penggerak dalam menyukseskan rangkaian acara ini. Kepala Disbudpora, Yudi Mulyadi, memastikan pihaknya akan berkoordinasi secara maksimal untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan, mulai dari istigosah, pagelaran seni budaya lokal, hingga konser akbar.

“Ini bukan cuma acara seremoni. Ini adalah momen untuk menyatukan masyarakat lewat seni, budaya, dan aksi kemanusiaan. Kita ingin semua elemen terlibat dan merasa memiliki,” ujar Yudi pada Jumat (11/4/25).

Selain Doel Sumbang, Disbudpora juga akan menghadirkan berbagai kesenian tradisional khas Sukabumi, termasuk musik, tari, dan pertunjukan rakyat. Semua dirancang untuk menghidupkan kembali budaya lokal di tengah masyarakat modern.

Menurut Yudi, konser ini juga menjadi ajang apresiasi atas pengabdian Bupati dan Wakil Bupati selama masa jabatan mereka. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana momen ini dapat mempererat solidaritas warga.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menambahkan bahwa kegiatan ini terbuka untuk seluruh masyarakat, dan sistem donasi akan dibuat transparan serta mudah diakses.

“Kita siapkan sistem donasi terbuka. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk membantu sesama sambil menikmati karya seni. Harapannya, warga bisa hadir, menikmati, dan berdonasi sesuai kemampuan,” jelasnya.

Dengan perpaduan antara nilai budaya, spiritualitas, dan solidaritas sosial, rangkaian acara Pisah Sambut ini diharapkan menjadi simbol harmoni antara pemerintah dan masyarakat, serta pengingat bahwa seni bisa menjadi jembatan kemanusiaan. (Edo)