SUKABUMI – Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Fraksi PKS, Ai Sri Mulyati bicara peran penting seorang perempuan di berbagai bidang dalam momentum Hari Perempuan Internasional 2023 atau International Women’s Day yang diperingati setiap tanggal 8 Maret.
Perempuan, menurut anggota komisi IV tersebut, berhak memperoleh kesetaraan yang sama seperti Laki-laki. “Karena tujuan diperingatinya Hari Perempuan Sedunia adalah untuk memperjuangkan hak para perempuan dan sebagai wujud perdamaian dunia,” ujar Ai Sri Mulyati kepada Ragam Bahasa, Rabu (8/3/2023).
Ai mengatakan, Islam yang norma-normanya berasal dari wahyu Ilahi, telah menempatkan perempuan pada posisi yang sangat terhormat dan mulia sesuai dengan kodrat dan tabiatnya, setara dengan kaum laki-laki dalam masalah kemanusiaan dan hak-haknya.
Bagaiman kita melihat sejarah zaman jahiliyah, saat itu perempuan tidak ada harganya. Dan setelah turunnya Islam, mengutus Rusullulah Shalallahu Alaihi Wassalam, peran perempuan saat itu menjadi begitu penting, dan dimuliakan.
Kata Ai, kita tahu kiprah perempuan pada zaman Rusullah, bagaiman peran para perempuan pada waktu itu ikut serta ke medan perang, dan mendampingi dakwah.
“Seharusnya, perempuan memiliki kesetaraan yang sama seperti laki-laki, misalnya dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik, sosial, budaya, dan masih banyak bidang lainnya,” imbuhnya.
Peran perempuan memang tidak diragukan lagi. Hari ini kita bisa melihat kedudukan perempuan sangat luar bisa, banyak tokoh tokoh perempuan yang bermunculan di bidang ekonomi, hukum, politik, serta pendidikan. Banyak aktivis perempuan ada yang menjadi menteri, maupun anggota legislatif, dari daerah hingga pusat.
Kendati dari segi jumlah, menurut UU Pemilu dari KPU porsinya mewakili gender 30 persen, berbanding 70 persen. Padahal ada sebagian kalangan perempuan yang menginginkan prosentasenya berimbang (50/50 persen). Walaupun tidak dipungkiri kondisi saat ini sangat sukar perempuan untuk maju ke parlemen, mungkin karena kesiapan dari masing masing.
“Contohnya sekarang dari 50 anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, hanya 8 orang perempuannya. Ini juga yang seharusnya jadi motivasi bagi perempuan, atau aktivis yang ada di partai-partai untuk bisa masuk ke parleman, karena ketika menjadi politisi atau aktivis bisa menyerukan kepentingan perempuan lainnya , ” tegasnya.
Selanjutnya, menurut Ai, dalam bidang apapun perempuan harus tetap menjadi bagian terpenting untuk sebuah kemajuan dalam kebaikan. Perempuan yang ditakdirkan sebagai pendamping laki laki, menjadi istri, menjadi ibu dari anak anak, tentunya harus bisa mengkondisikan sebuah keluarga yang harmonis, bisa mendidik anak anak sebagai generasi penerus, itupun peran penting seorang perempuan.
“Perempuan adalah mahluk halus, cipataan Alloh SWT. Memiliki banyak keistimewaan, tersimpan rasa cinta yang sangat luar biasa. Kuat dalam situasi dan kondisi,” tandasnya.
Walaupun begitu, Ai mengatakan seringkali perempuan terintimidasi oleh laki-laki karena perbedaan gender. “Tidak sedikit juga para lelaki dalam memandang perempuan itu rendah sehingga mereka para perempuan merasa tertindas. Lelaki menganggap perempuan itu kerjanya di dapur dan mengurusi rumah tangga. Perempuan dianggap lemah dan tidak mampu untuk melakukan pekerjaan laki-laki,” tuturnya.