RAGAMBAHASA.com || Pasca diguyur hujan deras, longsor terjadi di Cicantayan Kabupaten Sukabumi, pukul 22.00 WIB, beberapa waktu lalu.
Salah satu bangunan yang rusak akibat tertimpa longsoran tanah adalah bangunan SMPN 1 Cicantayan. Bahkan, sebelumnya juga sekolah ini tertimpa longsor.
Tentu saja, jelang masuk sekolah setelah libur lebaran, bangunan sekolah ini harus bisa digunakan. Kerusakan memang harus segera diperbaiki agar proses belajar mengajar berjalan lancar sebagaimana mestinya.
Menanggapi hal itu, Kasi Sarana Prasaranan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Zetta Nusantara Putra mengatakan, sesuai rencana tahun ini (2024) bangunan SMPN 1 Cicantayan akan diperbaiki. Pengajuan anggarannya sudah masuk di DPA.
Namun, seraya menunggu proses perencanaan berjalan, longsor kembali terjadi dan juga menimpa sekolah ini. Maka, mau tidak mau harus menggunakan anggaran yang ada untuk merealisasikan perbaikan.
“Tahun anggaran 2024 sudah kami prioritaskan untuk perbaikan SMP 1 Cicantayan. Tapi ‘kan masih harus nunggu proses perencanaan. Pengajuan anggarannya tahun ini sudah masuk skala prioritas,” ujar Zetta, Minggu (14/4/2024).
“Mudah-mudahan bisa dipikirkan oleh konsultan, bahwa dengan anggaran yang ada dulu bagaimana caranya melakukan perbaikan minimal jangan sampai membahayakan, baik untuk sekolah maupun lingkungan,” imbuhnya.
Zetta juga mengatakan, yang jelas di DPA sudah masuk anggaran. Mudah-mudahan segera direalisasikan.
“Kalaupun tidak mencukupi langsung diselesaikan, bagaimana carana supaya aman dulu, misalkan bagian bawah dulu, jadi keatasanya belum, yang penting penahan dibawah kuat. Kami segera koordinasi dengan konsultan perencana,” tutur Zetta.
Perlu juga diingat, lanjut Zetta, anggaran awalnya berdasarkan informasi dari sekolah terkait panjang dan tinggi talud yang rubuh. Namun, dengan terjadinya kembali longsor kemungkinan anggaran tidak akan cukup karena ada penambahan volume.
“Bahkan, anggaran yang sudah diajukan tersebut tidak bisa digeser karena sudah fix di DPA dan itu jadi tantangan dengan konsultan bagaimana caranya mengoptimalkan anggaran yang ada,” ujar Zetta.