RAGAMBAHASA.com || Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sukabumi tengah bersiap menyambut ratusan peserta yang akan mengikuti Healthy City Summit 2024 pada bulan Juli mendatang. Sebagai langkah strategis, Dispar fokus pada penyiapan sarana dan prasarana untuk mendukung acara tersebut.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Jujun Juaeni, menyatakan bahwa Healthy City Summit adalah ajang pertemuan kabupaten dan kota sehat se-Indonesia. Menjadi tuan rumah acara ini merupakan kebanggaan bagi Sukabumi.
“Kami sangat bangga karena untuk pertama kalinya Kabupaten Sukabumi menjadi tuan rumah, biasanya acara ini diadakan di kota-kota lain. Tentu saja, ada beberapa hal yang perlu disiapkan, mulai dari hotel, penginapan, restoran, hingga tempat wisata,” ujar Jujun.
Diperkirakan ratusan peserta akan menghadiri Healthy City Summit. Mereka tidak hanya akan mengikuti seminar dan rapat, tetapi juga akan menikmati kuliner dan mengunjungi tempat wisata di Sukabumi. Oleh karena itu, Dinas Pariwisata Sukabumi sedang mengevaluasi objek wisata untuk menentukan yang perlu diperbaiki, seperti geyser Cisolok.
“Kami telah melibatkan berbagai pihak, termasuk warga sekitar dan pedagang, untuk melakukan penataan. Meskipun tidak sempurna, setidaknya ada kesepakatan bahwa mereka setuju dengan penataan yang dilakukan,” jelas Jujun. Jujun berharap Dinas Pariwisata, pihak kecamatan, dan instansi terkait dapat bekerja sama untuk memastikan peserta dan masyarakat merasa nyaman saat berjualan dan berwisata.
“Kegiatan utama akan dilaksanakan di Grand Inna Samudra Beach Hotel, tetapi beberapa gedung lain juga akan digunakan untuk pertemuan. Meskipun tempat wisata bukan fokus utama, kami tetap harus menyiapkan sarana yang aman dan nyaman sebagai bukti bahwa pemerintah Kabupaten Sukabumi serius dalam menyambut tamu,” tambahnya. Meski Dinas Pariwisata hanya menjadi bagian dari panitia Healthy City Summit 2024, Jujun menegaskan bahwa mereka siap melayani kebutuhan peserta terkait informasi lokasi wisata di Kabupaten Sukabumi.
“Semua akan kami koordinasikan dengan Bappelitbangda. Kami juga akan melakukan penataan di geyser Cisolok dan area lain sesuai dengan rencana yang ada,” tegas Jujun.
Jujun menutup dengan menyatakan bahwa Dinas Pariwisata siap mengajukan anggaran untuk perbaikan fasilitas. Namun, jika anggaran tidak mencukupi, mereka akan berusaha semaksimal mungkin dengan sumber daya yang ada. “Jika ada anggaran, kami akan melakukan perbaikan. Jika tidak, kami tetap akan berusaha semaksimal mungkin,” tutupnya.