Sukabumi – Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke kawasan Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp), terutama pasca-bencana alam yang menerjang kawasan wisata tersebut pada bulan Desember 2024. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperbaiki tata kelola kawasan objek wisata serta memperbaiki komunikasi dengan berbagai pihak terkait guna mengatasi masalah misinformasi yang sempat terjadi.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Sendi Apriadi, menjelaskan bahwa sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan pariwisata dan bagian dari pengurus CPUGGp, pihaknya terus mengakselerasikan rekomendasi-rekomendasi dari UNESCO guna mempercepat proses validasi dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

“Kami sudah rapatkan, tim telah dibentuk untuk merumuskan langkah-langkah teknis ke depannya. Insya Allah, kami akan maksimalkan dan mencoba melakukan langkah-langkah mitigasi,” ungkap Sendi.

Meskipun kondisi alam di Kabupaten Sukabumi saat ini sedang memasuki masa transisi dan proses recovery pasca bencana, Sendi menekankan bahwa perbaikan terhadap sektor pariwisata di kawasan CPUGGp tetap menjadi prioritas. “Kami harus melakukan recovery untuk pariwisataan di wilayah CPUGGp,” terang Sendi.

Pada momen liburan Natal dan Tahun Baru 2024-2025, kunjungan wisatawan ke kawasan CPUGGp menurun, salah satunya akibat miskomunikasi terkait bencana alam yang terjadi pada bulan Desember 2024. Sendi menyebutkan bahwa informasi yang salah beredar di masyarakat, sehingga pihaknya terus berupaya memastikan bahwa Kabupaten Sukabumi aman untuk dikunjungi.

“Kami terus perbaiki tata kelola, perbaiki destinasi, dan memperbaiki komunikasi dengan berbagai pihak. Kami ingin memastikan masyarakat tahu bahwa Sukabumi aman,” tambah Sendi.

Kawasan CPUGGp, yang telah menjadi bagian dari program strategis nasional, memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata internasional. Sendi mengajak masyarakat untuk mengunjungi Kabupaten Sukabumi, menikmati keindahan alamnya, dan memastikan bahwa jalur akses wisata telah aman untuk dilalui.

“Ciletuh Palabuhanratu kini sudah menjadi branding yang cukup kuat, mirip dengan Bali. Keindahan alamnya sangat layak dikunjungi, baik di kawasan selatan maupun utara,” tegasnya.