Sukabumi – Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi terus melakukan berbagai upaya untuk membangkitkan kembali gairah kunjungan wisatawan ke objek-objek wisata setelah bencana alam berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang melanda kawasan tersebut pada Rabu, 4 Desember 2024 lalu. Dalam masa transisi pemulihan, dinas pariwisata telah melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pelaku usaha maupun stakeholder terkait lainnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Sendi Apriadi, menjelaskan bahwa berbagai langkah telah diambil untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata, termasuk penyusunan agenda recovery manajemen krisis kepariwisataan. “Kita telah melakukan koordinasi dengan semua sektor kepariwisataan dan menyepakati untuk menyiapkan sejumlah agenda recovery,” ujar Sendi pada Jumat, 4 Januari 2025.

Sendi menambahkan bahwa setelah libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, kunjungan wisatawan ke kawasan Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu, berbagai langkah telah dilakukan, seperti pemetaan, mitigasi, dan pemulihan destinasi serta promosi untuk memperbaiki citra atau branding daerah.

“Kami juga memperkuat informasi melalui media sosial untuk menyampaikan bahwa Kabupaten Sukabumi siap menerima kedatangan wisatawan, dengan seluruh akses menuju destinasi wisata sudah aman dilalui kendaraan baik roda dua maupun empat,” imbuhnya.

Meskipun beberapa lokasi wisata di Kabupaten Sukabumi rentan terhadap bencana, Sendi memastikan bahwa pariwisata akan bangkit kembali. “Memang wisata itu rentan dengan kondisi bencana, tetapi kami yakin pariwisata dapat bangkit kembali dengan upaya kolaborasi dan kerjasama dari berbagai sektor kepariwisataan di Kabupaten Sukabumi,” tutupnya.

Dengan langkah-langkah pemulihan ini, diharapkan sektor pariwisata di Kabupaten Sukabumi dapat kembali berkembang dan menarik lebih banyak wisatawan ke kawasan CPUGGp serta destinasi wisata lainnya.